Ketidakadilan Terhadap Tong Kosong
Rasanya tidak adil jika Tong Kosong selalu tertuduh nyaring bunyinya, meski kenyataan kebanyakan manusia memang asal bunyi akibat mulutnya di depan qolbu, sebagaimana tong kosong ketika dikentong bunyinya nyaring karena tidak ada isinya.
Tapi bagaimana dengan orang yang mulutnya di belakang qolbu? Tentu akan sedikit bicara sebelum meyakini apa yang keluar dari lisannya sudah dibenarkan qolbu.
Kelompok sedikit inilah yang menjadikan Tong Kosong positif. Selalu mengosongkan diri setiap berjumpa dengan siapapun karena sadar hanya ke tempat yang kosong isi bisa dimasukan, bukan ketempat yang sudah sesak.
Mendudukan La haula wala quwwata illa billah dengan tepat karena merasa dirinya tidak bisa apa-apa dan tidak punya apa-apa selain kekuatan Tuhan.
Berfikir out of the box memang qolilam (sedikit sekali), ketimbang kebanyakan (katsiran) orang. Padahal, "Jika engkau mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan," Q.S Al An'am: 116 (ONE)